Rabu, 07 Maret 2012

JENIS-JENIS PUISI BARU BERDASARKAN ISINYA


JENIS-JENIS PUISI BARU BERDASARKAN ISINYA

BALADA PUISI BERISI KISAH/CERITA
BALADA TERBUNUHNYA ATMO KARPO
Dengan  kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para

Mengepit kuat-kuat lutut penunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang.

Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.


Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
Generasi Sekarang
 Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa

   Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
 Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia

Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

  Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

Hati ini tak mampu berbohong,
Ingin hati bersamamu,
Hati ini terus bertahan,
Karena diriku mengharap semua belas kasih, hingga kau sadari.

Tak akan pernah menyerah,
Walau terus tersakiti.
Tak akan pernah berhenti,
Meski kau tak pahami.

Bisakah Kau Sadari ?
Semua rasa ini hanya untukmu.
Bisakah Kau Sadari ?
Kesetiaan yang akan kuberikan tulus untuk dirimu

Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang
bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu d kaki dewi kesenian


PUISI BERDASARKAN BENTUKNYA

Distikon
Tersina
Kuatrain
Kuint
Sektet
Septime
Stanza / Oktava
Soneta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEI OKUZA'S CHAT BOX